Koes Plus Tutup Konser The Legend
Entertainment * / Minggu, 16 Oktober 2011 23:36 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Penampilan Koes Plus menandai berakhirnya Konser The Legend di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Ahad (16/10) malam. Sebagai band penutup, aksi grup band yang disebut-sebut sebagai pelopor musik pop dan rock`n roll di Indonesia ini, tampil cukup memukau.
Koes Plus sekarang sudah tak lengkap lagi. Setelah ditinggal Tonny Koeswoyo (meninggal pada 1987), grup ini tinggal menyisakan Yon, Yok Koeswoyo, dan Kasmuri (Murry). Meski sudah berusia di atas 50 tahun, Koes Plus masih energik.
Sejumlah tembang legendaris Koes Plus mainkan, seperti Dara Manisku, Diana, Kolam Susu, dan Untuk Dia. Hampir semua penonton hapal semua lagu yang dimainkan Koes Plus. Jadi tak heran sebagian dari mereka ikut bernyanyi.
Koes Plus, sebagai band, sudah terbilang uzur. Usianya hampir 51 tahun. Saat terbentuk, pada 1958, band ini bernama Koes Brothers. Beranggotakan anak-anak keluarga Koeswoyo. Mereka adalah Koesdjono (Jon), Koestono (Tonny), Koesnomo (Nomo), Koesyono (Yon), dan Koesroyo (Yok). Sebelum album piringan hitam perdana mereka dirilis pada 1962, grup itu beralih nama menjadi Koes Bersaudara.
Ketika album masih dalam proses rekaman, Jon mengundurkan diri sehingga tinggal menyisakan Tonny, Nomo, Yon, dan Yok Koeswoyo. Gaya bermusik mereka mencontoh The Beatles, grup musik legendaris asal Inggris. Presiden Soekarno, yang mencetuskan propaganda “Ganyang Malaysia”, menilai Koes Bersaudara telah menularkan musik “ngak-ngik-ngok” dan meracuni rakyat. Mereka ditahan tanpa proses pengadilan selama tiga bulan di penjara Glodok, Jakarta Barat. “Mosok, nyanyi saja dipenjara,” kata Yon Koeswoyo.
Pada 1969, Koes Bersaudara berubah nama menjadi Koes Plus setelah posisi Nomo sebagai drummer digantikan oleh Kasmuri (Murry), yang bukan dari keluarga Koeswoyo. “Mas Nomo ngamuk. Alat musik enggak boleh dipakai,” ujar Yon.
Senjakala grup itu terjadi pada era 1980-an, ketika selera musik Tanah Air berubah. Kematian Tonny Koeswoyo, sebagai penggagas dan motor grup musik ini, pada 1987 ikut menyurutkan Koes Plus. Gairah sempat padam saat Yok menyatakan lelah dan Murry dibekap sakit hernia. Tinggal Yon yang bertekad tetap menyalakan api Koes Plus.
Selama kiprahnya, Koes Plus telah melahirkan banyak lagu yang melegenda, sebut saja Diana, Kolam Susu, dan Ayah. Banyak pula album mereka hasilkan. Dan, setelah hampir 51 tahun, ternyata Koes Plus masih ada.(ICH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar